Materi VII :
Level kehidupan dan jaringan Hewan-Tumbuhan secara umum
A. Level kehidupan
http://pratamarendy.blogspot.co.id/2012/04/ruang-lingkup-biologi.html
Dalam ruang
lingkup biologi organisme (MH) yang di pelajari terdiri dari berbagai
tingkatan, mulai yang tingkat terendah yaitu molekul sampai tingkat yang
paling komplek yaitu bioma dan biosfer. Terdiri dari:
1. Molekul, bahan kimia dasar penyusun kehidupan. molekul mengalami kondensasi sehingga membentuk asam amino. substansi kehidupan yang akan membentuk menjadi sel.
1. Molekul, bahan kimia dasar penyusun kehidupan. molekul mengalami kondensasi sehingga membentuk asam amino. substansi kehidupan yang akan membentuk menjadi sel.
2. Sel, merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup.
3. Jaringan, kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama.
4. Organ, kelompok jaringan yang bersatu dan bekerja sama yang menjalankan fungsi tertentu.
5. Sistem Organ, gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk membentuk suatu sistem dalam kehidupan.
6. Organisme, gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama membentuk kehidupan.
7. Populasi, sekumpulan individu sejenis diwaktu dan tempat tertentu.
8. Komunitas, kumpulan populasi yang saling interaksi diwaktu dan tempat tertentu.
9. Ekosistem, hubungan timbal balik antara biotik dan abiotik.
10. Bioma, daerah luas, dengan ciri tertentu meliputi beberapa ekosistem (benua).
11. Biosfer, seluruh planet bumi beserta mahluk hidup yang ada didalamnya. benda ataupun mahluk menempati atau bertempat tinggal di bumi.
B. Jaringan Hewan
1. Jaringan Epitel, jaringan yang membungkus permukaan tubuh baik yang diluar maupun dalam.
https://biologigonz.blogspot.co.id/2010/10/tugas-jaringan-hewan.html
- Epitel Pipih, terdapat pada pembuluh limfa, pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, dan selaput perut. Fungsi untuk proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.
- Epitel Kubus, terdapat pada tubula ginjal, sluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata. Fungsi untuk sekresi dan absorbsi.
- Epitel Silindris, terdapat pada lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saluran uterus, rongga hidung.
- Epitel Pipih Berlapis, terdapat pada epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujung uretra. Fungsi untuk proteksi.
- Epitel Kubus Berlapis, terdapat pada kelenjar minyak, kelenjar keringat, kelenjar tiroid, ovarium. Fungsi untuk sekresi dan ekskresi.
- Epilel Silindris Berlapis, terdapat pada saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, dan langit-langit mulut. Fungsi untuk sekresi dan pergerakan.
- Epitel Transisi, terdapat pada saluran kencing, kandung kemih, ureter, dan ginjal. Fungsi untuk memungkinkan perubahan dalam bentuk.
a. Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
b. Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik
disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh,
misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah,
bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik
berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara
cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
c. Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek.
Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling
berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter
dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot
jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan
bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya
terdapat di jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan
jantung menguncup dan mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh
tubuh. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
https://sciencebooth.com/2014/02/05/otot-dan-macam-gerak/
3. Jaringan ikat, jaringan yang berfungsi mengikat, menambat, dan menyokong berbagai
jaringan, organ, dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh
sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel
yang tersebar di dalam matriks ekstraseluler. Secara embriologi,
jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim), di mana sel-sel
mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan
ikat pada tubuh dewasa.
Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Jaringan Ikat Umum
a. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel fibroblas, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin, dan serat kolagen. Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar tersusun atas matriks. Dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus).
Makrofag: memfagosit bakteri, sel mati, benda-benda asing yang masuk atau berada dalam jaringan ikat, dll.
Fibroblas: mensintesis serat kolagen, serat retikular, dan serat elastin
Sel lemak: menimbun lemak dan merupakan bahan pembungkus protektif di dalam dan sekitar berbagai organ, serta sebagai cadangan makanan terbesar dalam tubuh.
Sel Mast: melepaskan Heparin (anti koagulan darah) dan Histamin (mediator poten peradangan) .
b. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat atau sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena pada matriksnya mempunyai serat-serat yang berhimpitan yang terbuat dari serat kolagen. Jaringan ini lebih banyak disusun oleh serat kolagen dibandingkan sel-sel jaringan ikatnya. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.
(i) Jaringan Ikat Padat Teratur
Jaringan Ikat Padat teratur ditandai dengan serat kolagen yang tersusun teratur. Terdapat pada tendon dan stroma kornea.
(ii) Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur
Jaringan ikat padat tidak teratur ditandai dengan susunan serat kolagennya yang tidak teratur. Terdapat pada dermis dan simpai organ.
2. Jaringan Ikat Khusus
a. Darah
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan.
FUNGSI:
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Tulang dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) menghasilkan sel-sel tulang keras (osteosit). Tulang terdiri dari dua macam, yaitu:
Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula sel osteklas, yaitu sel pembongkar yang berfungsi mengikis tulang.
Secara Umum perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras adalah sebagai berikut:
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Terdapat 3 macam sel saraf
1.Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2.Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3.Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
C. Jaringan Tumbuhan
a. Jaringan Meristem, Sel-sel pada jaringan muda selalu aktif membelah. Hal inilah yang
menyebabkan bahwa tumbuhan dapat tumbuh dengan tinggi dan besar.
1. Jaringan Ikat Umum
a. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel fibroblas, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin, dan serat kolagen. Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar tersusun atas matriks. Dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus).
- Sekilas tentang Jaringan Mesenkim
– terdapat pada embrio
– dapat berdiferensiasi menjadi sel lain
– merupakan jaringan penghubung yang masih sangat muda
– berasal dari Mesoderm
– berbentuk stelata ( memiliki lekukan sitoplasma yang panjang dan banyak)
Makrofag: memfagosit bakteri, sel mati, benda-benda asing yang masuk atau berada dalam jaringan ikat, dll.
Fibroblas: mensintesis serat kolagen, serat retikular, dan serat elastin
Sel lemak: menimbun lemak dan merupakan bahan pembungkus protektif di dalam dan sekitar berbagai organ, serta sebagai cadangan makanan terbesar dalam tubuh.
Sel Mast: melepaskan Heparin (anti koagulan darah) dan Histamin (mediator poten peradangan) .
b. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat atau sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena pada matriksnya mempunyai serat-serat yang berhimpitan yang terbuat dari serat kolagen. Jaringan ini lebih banyak disusun oleh serat kolagen dibandingkan sel-sel jaringan ikatnya. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.
(i) Jaringan Ikat Padat Teratur
Jaringan Ikat Padat teratur ditandai dengan serat kolagen yang tersusun teratur. Terdapat pada tendon dan stroma kornea.
(ii) Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur
Jaringan ikat padat tidak teratur ditandai dengan susunan serat kolagennya yang tidak teratur. Terdapat pada dermis dan simpai organ.
2. Jaringan Ikat Khusus
a. Darah
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan.
FUNGSI:
- eritrosit (sel darah merah): membawa oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar jantung, serta membawa sari-sari makanan
- leukosit (sel darah putih):
- limfosit: merespon terhadap patogen dan benda asing yang masuk ke tubuh, menghasilkan antibodi
- neutrofil: fagosit aktif – memakan dan menghancurkan bakteri. Saat infeksi, jumlah neutrofil akan meningkat.
- basofil: mengandung granula basofilik yang mengandung heparin dan histamin.. memiliki fungsi yang sama dengan sel Mast.b. Kartilago
Kartilago (tulang rawan) adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Tulang Rawan merupakan perkembangan dari sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi kondroblas (kondroblas –> kondrosit) . Tulang rawan banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang). Fungsi utama yaitu untuk menyokong jaringan lunak.
Tulang rawan tersusun dari kondrosit (sel-sel tulang rawan) dan matriks berupa kondrin. Kondrosit memiliki ruang yang disebut lakuna. Nutrisi masuk secara difusi dari kapiler darah.
Tiga tipe tulang rawan, yaitu:
- Tulang rawan Hialin
merupakan penyusun rangka embrio dan paling banyak terdapat di tubuh manusia. Seiring pertumbuhannya, tulang rawan hialin pada embrio akan berdiferensiasi menjadi tulang keras dan tulang rawan lainnya. Namun adapula yang tetap menjadi tulang rawan hialin seperti cuping (ujung) hidung, laring, dan trakea. - Tulang rawan Elastin
merupakan tulang rawan yang mengandung serabut elastin / serat elastin sehingga sifatnya lebih fleksibel dibandingkan tulang rawan lainnya. Tulang rawan ini terdapat pada daun telinga dan epiglotis (katub antara saluran pencernaan dan pernafasan). - Tulang rawan Fibrosa (Fibrokartilago)
matriksnya mengandung serat kolagen, sehingga bersifat kuat dan kaku, serta mampu menahan guncangan. Contoh terdapat pada ruas-ruas tulang belakang dan cakram sendi lutut.
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Tulang dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) menghasilkan sel-sel tulang keras (osteosit). Tulang terdiri dari dua macam, yaitu:
- Kompakta (Tulang Padat)
Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Kanalikuli penting dalam proses nutrisi osteosit karena mengantarkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tulang ke dalam osteosit tersebut. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal Haverst (kanal sentral). Pada individu yang masih hidup, kanal Haverst ini berisi pembuluh darah dan saraf. Suatu penghubung antara satu kanal Haverst dengan kanal Haverst lainnya disebut kanal Volkmann (tempat masuknya pembuluh darah). - Tulang Spongiosa
Tulang spongiosa merupakan bagian tulang yang berongga sehingga berbentuk seperti spons. Pada bagian ini juga terdapat osteosit. Pada bagian ini terdapat sum-sum tulang yang merupakan salah satu tempat pembentukan sel darah merah.
Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula sel osteklas, yaitu sel pembongkar yang berfungsi mengikis tulang.
Secara Umum perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras adalah sebagai berikut:
- Tulang Rawan
– Tersusun tidak teratur
– Selnya kondrosit
– Matriksnya kondrin
– Bersifat lentur dan elastis
contoh: pada daun telinga, cuping hidung, persendian - Tulang Keras
– Tersusun teratur yang membentuk sistem Haverst
– sel-selnya yaitu osteoblas, osteosit, osteoklas
– matriksnya tersusun oleh kalsium dan fosfat
– bersifat keras, kuat, dan kaku
– terdapat dlam ruang yang disebut lakuna
– contoh: tibia, fibula, humerus, dll.
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Terdapat 3 macam sel saraf
1.Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2.Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3.Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
C. Jaringan Tumbuhan
popcorntimeforandroid.com
a. Jaringan Meristem, Sel-sel pada jaringan muda selalu aktif membelah. Hal inilah yang
menyebabkan bahwa tumbuhan dapat tumbuh dengan tinggi dan besar.
clazgirls.wordpress.com
Berdasarkan letaknya meristem dibedakan atas :
Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.
1) Jaringan pelindung
Jaringan yang termasuk ke dalam jaringan pelindung adalah jaringan epidermis. Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang berada dibagian paling luar. Jaringan ini biasam ditemukan pada permukaan organ-organ tumbuhan, seperti akar, daun, batang, dan bunga. Sesuai dengan namanya, jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari faktor luar. Oleh karena itu, jaringan ini tersusun atas sel-sel yang rapat.
2) Jaringan dasar
Jaringan yang termasuk ke dalam jaringan dasar adalah jaringan parenkim. Sel-sel parenkim memiliki dinding yang tipis dengan ruang antarsel yang besar. Parenkim disebut jaringan dasar karena hampir terdapat di setiap bagian tumbuhan. Jaringan parenkim dapat ditemukan, di antaranya pada batang, akar, dan daun. Jaringan parenkim terletak di antara epidermis dan pembuluh angkut, serta terletak di empulur batang. Pada daun, jaringan parenkim berada pada mesofil daun. Jaringan ini dapat berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Oleh karena itu, jaringan parenkim memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Selain itu,jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan pada buah dan biji.
3) Jaringan penguat
Pernahkah Anda perhatikan, mengapa tumbuhan bisa berdiri tegak? Tumbuhan bisa berdiri tegak karena adanya jaringan penguat. Selain itu, jaringan penguat berfungsi menyokong bagian-bagian tumbuhan, misalnya daun dan batang. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
(a) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang dinding sel primernya mengalami penebalan. Penebalan ini lebih banyak terjadi di sudut sel. Jaringan kolenkim terletak di sebelah dalam jaringan epidermis.Dinding sel-sel kolenkim tersusun atas selulosa dan asam pektat. Jaringan ini biasanya mendukung pertumbuhan akar, daun, tangkai daun, dan batang yang sedang mengalami proses pemanjangan (elongasi). Bentuk sel-sel kolenkim biasanya berbentuk silinder. Bentuk silinder sangat cocok sebagai penguat karena memberikan kekuatan yang lebih dibandingkan sel berbentuk batang.
(b) Jaringan sklerenkim
Sel-sel pada jaringan sklerenkim memiliki sifat kaku dan dinding sel sekunder yang tebal. Dinding sel yang tebal tersebut mengandung lignin. Jaringan sklerenkim terdapat pada organ-organ tumbuhan yang telah dewasa, seperti daun, batang, akar, dan kulit kayu. Jaringan sklerenkim terdiri atas sklereid dan serabut sklerenkim (fiber). Skereid memiliki bentuk yang bermacam-macam. Bentuk tersebut menunjukkan fungsinya. Misalnya, sklereid yang berbentuk runcing pada daun berfungsi juga dalam pertahanan diri dari kemungkinan dimakan oleh herbivora. Sklereid terdapat di semua bagian tumbuhan, terutama pada kulit kayu, buah, dan biji. Pada tempurung kelapa, hampir seluruhnya tersusun atas sklereid.
- Meristem apikal (meristem ujung), terdapat pada ujung batang, dan ujung akar.
- Mersitem interkalar/aksilar (meristem antara), terdapat diantara jaringan dewasa misalnya pada pangkal ruas batang.
- Meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan permukaan organ misalnya kambium dan kambium gabus.
Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.
1) Jaringan pelindung
Jaringan yang termasuk ke dalam jaringan pelindung adalah jaringan epidermis. Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang berada dibagian paling luar. Jaringan ini biasam ditemukan pada permukaan organ-organ tumbuhan, seperti akar, daun, batang, dan bunga. Sesuai dengan namanya, jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari faktor luar. Oleh karena itu, jaringan ini tersusun atas sel-sel yang rapat.
2) Jaringan dasar
Jaringan yang termasuk ke dalam jaringan dasar adalah jaringan parenkim. Sel-sel parenkim memiliki dinding yang tipis dengan ruang antarsel yang besar. Parenkim disebut jaringan dasar karena hampir terdapat di setiap bagian tumbuhan. Jaringan parenkim dapat ditemukan, di antaranya pada batang, akar, dan daun. Jaringan parenkim terletak di antara epidermis dan pembuluh angkut, serta terletak di empulur batang. Pada daun, jaringan parenkim berada pada mesofil daun. Jaringan ini dapat berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Oleh karena itu, jaringan parenkim memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Selain itu,jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan pada buah dan biji.
3) Jaringan penguat
Pernahkah Anda perhatikan, mengapa tumbuhan bisa berdiri tegak? Tumbuhan bisa berdiri tegak karena adanya jaringan penguat. Selain itu, jaringan penguat berfungsi menyokong bagian-bagian tumbuhan, misalnya daun dan batang. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
(a) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang dinding sel primernya mengalami penebalan. Penebalan ini lebih banyak terjadi di sudut sel. Jaringan kolenkim terletak di sebelah dalam jaringan epidermis.Dinding sel-sel kolenkim tersusun atas selulosa dan asam pektat. Jaringan ini biasanya mendukung pertumbuhan akar, daun, tangkai daun, dan batang yang sedang mengalami proses pemanjangan (elongasi). Bentuk sel-sel kolenkim biasanya berbentuk silinder. Bentuk silinder sangat cocok sebagai penguat karena memberikan kekuatan yang lebih dibandingkan sel berbentuk batang.
(b) Jaringan sklerenkim
Sel-sel pada jaringan sklerenkim memiliki sifat kaku dan dinding sel sekunder yang tebal. Dinding sel yang tebal tersebut mengandung lignin. Jaringan sklerenkim terdapat pada organ-organ tumbuhan yang telah dewasa, seperti daun, batang, akar, dan kulit kayu. Jaringan sklerenkim terdiri atas sklereid dan serabut sklerenkim (fiber). Skereid memiliki bentuk yang bermacam-macam. Bentuk tersebut menunjukkan fungsinya. Misalnya, sklereid yang berbentuk runcing pada daun berfungsi juga dalam pertahanan diri dari kemungkinan dimakan oleh herbivora. Sklereid terdapat di semua bagian tumbuhan, terutama pada kulit kayu, buah, dan biji. Pada tempurung kelapa, hampir seluruhnya tersusun atas sklereid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar